- See more at: http://raxterbloom.blogspot.com/2012/09/cara-membuat-efek-bintang-berjatuhan-di.html#sthash.FSdDuYCP.dpuf Jilbab Pashmina: Sejarah jilbab

Selasa, 25 Desember 2012

Sejarah jilbab

JILBAB DALAM LINTAS SEJARAH

 
Sejarah dunia selalu bertukar sesuai dengan zamannya. pada masa sebelum masehi dikenal beberapa peradaban besar, Yunani kuno, Romawi kuno, Mesir Kuno, peradaban bizantium, babilonia, Andalusia dan lain sebagainya.
Dalam permasalahan adat dan kebiasaan, tentunya masing – masing peradaban memiliki ciri khas masing – masing.  namun satu hal yang menarik perhatian adalah kebiasaan menggunakan kerudung. kebanyakan peradaban yang berkembang di atas adalah negara – negara yang memiliki gurun pasir yang luas. Sehingga tetua – tetua adat menganjurkan untuk menutup bagian – bagian yang harus di lindungi dari pasir bagi wanita.

Satu hal yang penting untuk di catat bahwa pemberlakuan penggunaan kerudung kepada bagi wanita adalah untuk melindungi bagian – bagian yang sangat mudah kotor apabila terkena pasir. bagi wanita, bagian – bagian itu meliputi rambut, muka, leher. hanya di bagian atas saja mengingat manusia yang memiliki perdaban tidak mungkin tidak menggunakan pakaian.
kebiasaan yang lahir dari pemberlakuan ini adalah:
  1. membudayanya cadar (digunakan untuk melindungi bagian muka dari pasir)
  2. membudayanya kerudung kepala (jilbab) (digunakan untuk melindungi bagian rambut dari pasir)
jilbab yang dikenakan bagi wanita pada awalnya adalah untuk menjaga rambut wanita terbebas dari kotoran pasir yang sangat sulit di bersihkan. kepala yang sangat banyak terdapat kotoran pasir akan mengakibatkan kesuburan kulit kepada menjadi kurang dan rambut menjadi rontok. selain itu kepala juga sangat rawan terinveksi karena pasir yang kotor.
berawal dari sinilah, setidaknya alasan untuk menggunakan kerudung pada peradaban sebelum masehi bisa di terima dan logis. pasalnya, pada saat itu, rambut yang indah melambangkan keindahan dan kecantikan si pemiliknya. dapat di bayangkan jika rambut itu menjadi kotor dan tidak terawat.
Jilbab dan Islam
Islam dikembangkan oleh Muhammad SAW yang di utus oleh Tuhan (ALLAH SWT). salah satu misi islam yang di kembankan tersebut adalah mengangkat derajat kaum hawa. karena pada zaman itu, wanita hanya menjadi properti bagi masyarakat. salah satu cara untuk mengangkat derajat wanita tersebut adalah dengan diwajibkannya para wanita muslim untuk menggunakan jilbab. kewajiban tersebut terdapat pada al-quran surat al-ahzab ayat 56.
kenapa islam mewajibkan jilbab bagi muslimah?
dalam metode istinbad hukum dalam islam dikenal sebuah istilah ‘Urf . secara bahasa ‘Urf dapat diartikan dengan adat istiadat. artinya, ada adat istiadat yang di jadikan hukum dalam islam  seperti kebiasaan menikah.  maka jilbab pun termasuk kedalamnya. Seperti yang telah di jelaskan di atas, maka islam menginginkan para muslimah terbebas dari kotoran pasir
Makna filosofis pasir
Makna filosofis pasir cukup mendalam. pasalnya pasir cukup halus dan dapat membuat kulit rusak serta kerusakan kulit kepala yang mengakibatkan kerontokan.
Dalam kerangka filosofis, kekotoran pasir dapat dimaknai dengan kekotoran yang diakibatkan oleh suatu hal yang sangat halus dan bahkan hampir tidak nampak. Dalam kerangka filosofis inilah, pengwajiban jilbab dan menutuo aurat bagi muslimah bisa dianggap logis karena dalam pikiran biasa, wanita yang kotor tidak akan menarik perhatian lawan jenis. maka untuk menjaga wanita itu tetap suci dan bersih di dalam islam, diwajibkanlah untuk menutup aurat.
wanita dan jilbab dalam islam
Tidak hanya untuk melindungi wanita dari kekotoran yang nyata, tapi juga dari kekotoran yang tidak nyata, begitulah islam mengangkatkan derajat wanita. wanita sangat dihormati dalam islam. namun sayang, penghormatan yang di berikan oleh islam kepada para wanita, tidak terbalas dengan baik, buktinnya masih banyak wanita muslim yang enggan untuk memakai jilbab. padahal jika di runut lebih lanjut, jilbab hanya untuk dirinya dan bukan untuk siapa – siapa.

http://jusliana2208.blogspot.com/2012/09/sejarah-jilbab.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar